Pendekatan Problem Solving Secara Menyeluruh

  Pendekatan Problem Solving Secara Menyeluruh 🔹 A. Pendekatan Kognitif & Psikologis Digunakan dalam pendidikan dan pengembangan individu. Metakognisi Refleksi atas cara berpikir sendiri. Contoh: Menyadari bahwa pendekatan yang digunakan tidak efektif, lalu menggantinya. Analisis Masalah Terdefinisi dan Tidak Terdefinisi Well-defined : Tujuan dan langkah jelas. Ill-defined : Tujuan kabur, solusi tidak tunggal. Model IDEAL Identify masalah → Define → Explore solusi → Act → Look back dan evaluasi. Problem-Based Learning (PBL) Belajar dimulai dari masalah nyata, bukan teori. Cocok untuk pendidikan berbasis proyek. 🔹 B. Pendekatan Logis & Analitis Digunakan dalam matematika, teknik, dan ilmu komputer. Berpikir Komputasional Dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, algoritma. Algoritma dan Flowchart Menyusun langkah-langkah logis dalam bentuk diagram alur. Model Matematika Mengubah masalah nyata menjadi persamaan atau fungsi. Simulasi dan Pemodelan Menciptakan model digit...

Paradigma versi Thomas S. Kuhn 1962

Sejarah awal Paradigma Penelitian 

Penjelasan mengenai jenis paradigma penelitian seringkali dikaitkan dengan beberapa tokoh kunci yang telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk pemahaman kita tentang metodologi ilmiah dan filsafat ilmu. Mari kita ulas beberapa di antaranya:


1. Thomas S. Kuhn (1922-1996)

Kuhn adalah seorang fisikawan dan filsuf ilmu yang terkenal dengan bukunya "The Structure of Scientific Revolutions" (1962). Ia memperkenalkan konsep paradigma sebagai "matriks disipliner" atau "cara pandang dunia" (worldview) yang digunakan oleh komunitas ilmiah tertentu.

Menurut Kuhn, paradigma adalah:

  • Konsensus Bersama: Sebuah kumpulan keyakinan, nilai, teknik, dan asumsi yang diterima secara luas oleh suatu komunitas ilmiah pada suatu waktu tertentu.
  • Panduan Penelitian Normal: Paradigma memandu ilmuwan dalam melakukan "ilmu normal" (normal science), yaitu pemecahan masalah dan elaborasi detail dalam kerangka paradigma yang ada.
  • Berpotensi Mengalami Revolusi: Paradigma tidak bersifat statis. Ketika anomali (fenomena yang tidak dapat dijelaskan oleh paradigma yang ada) menumpuk dan menyebabkan krisis, ini dapat memicu "revolusi ilmiah" (scientific revolution), di mana paradigma lama digantikan oleh paradigma baru yang radikal.

Kuhn tidak secara eksplisit mengkategorikan paradigma penelitian sebagai Positivisme, Interpretivisme, atau Kritis. Sebaliknya, ia lebih fokus pada bagaimana ilmu pengetahuan berkembang melalui pergeseran paradigma dalam disiplin ilmu tertentu (misalnya, pergeseran dari fisika Newtonian ke fisika Einsteinian). Namun, idenya tentang paradigma secara fundamental mempengaruhi pemahaman kita tentang bagaimana disiplin ilmu terbentuk dan beroperasi, termasuk dalam penelitian sosial.

Beberapa interpretasi dari pemikiran Kuhn mengidentifikasi:

  • Paradigma Metafisik: Asumsi paling mendasar tentang realitas yang membentuk suatu disiplin.
  • Paradigma Sosiologis: Konsep-konsep dasar yang digunakan oleh komunitas ilmuwan.
  • Paradigma Konstrak: Model atau contoh konkret dari praktik ilmiah yang sukses.

Secara umum, dalam konteks Kuhn, paradigma lebih merujuk pada kerangka kerja teoretis dan metodologis yang diterima secara luas oleh komunitas ilmiah dalam bidang studi tertentu, dan bagaimana kerangka ini dapat berubah seiring waktu.

Comments

Popular posts from this blog

Tabel Konversi skor/nilai TOEFL IELTS TOEP AcEPT

Apa itu populasi, sampel, dan sampling?

Download GRATIS SPSS 17