Ramalan Kondisi Perekonomian 2030, global dan lokal
- Get link
- X
- Other Apps
Memasuki dekade hingga tahun 2030, perekonomian global dan Indonesia dihadapkan pada dinamika kompleks yang membawa peluang sekaligus tantangan signifikan. Proyeksi menunjukkan adanya pergeseran kekuatan ekonomi, dorongan inovasi teknologi, serta tantangan struktural dan lingkungan yang perlu diantisipasi.
Proyeksi Ekonomi Global hingga 2030
Perekonomian global hingga tahun 2030 diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan, meskipun diwarnai oleh berbagai ketidakpastian. Beberapa negara diproyeksikan akan memainkan peran yang semakin dominan dalam lanskap ekonomi dunia.
- Pergeseran Kekuatan Ekonomi: China diprediksi akan menjadi ekonomi terbesar dunia pada tahun 2030. Viva.co.id (16 Februari 2024) menyebutkan perkiraan PDB China mencapai $47,38 triliun, melampaui Amerika Serikat yang diproyeksikan memiliki PDB $33,96 triliun. India juga diperkirakan akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat, dengan PDB diproyeksikan mencapai $22,20 triliun pada tahun 2030.
- Faktor Pendorong Pertumbuhan Global:
- Transformasi Digital dan Teknologi: Revolusi industri 4.0, kecerdasan buatan (AI), dan otomatisasi akan terus menjadi motor penggerak utama efisiensi dan inovasi di berbagai sektor (Kompasiana.com, 7 Januari 2025; Rankia.id, 3 April 2025). Pengembangan infrastruktur digital dan peningkatan keterampilan digital menjadi krusial (UNJ.ac.id, Desember 2023).
- Urbanisasi: Lebih dari 60% populasi dunia diperkirakan akan tinggal di perkotaan, mendorong peningkatan konsumsi domestik (Viva.co.id, 22 September 2024).
- Transisi Energi: Kesadaran akan perubahan iklim mendorong peralihan ke sumber energi terbarukan dan peningkatan efisiensi energi secara global (Rankia.id, 3 April 2025; irid.or.id, 29 Juli 2024).
- Tantangan Ekonomi Global:
- Ketidakpastian Geopolitik: Risiko geopolitik, termasuk perang dagang dan konflik regional, dapat mengganggu stabilitas ekonomi global (Kontan.co.id, 22 Januari 2025; Kompasiana.com, 23 Januari 2025).
- Peningkatan Utang Global dan Suku Bunga Tinggi: Tingginya tingkat utang global dan potensi kenaikan suku bunga di negara maju menjadi risiko yang perlu diwaspadai (Kompasiana.com, 23 Januari 2025; Kontan.co.id, 22 Januari 2025).
- Kesenjangan Ekonomi: Ketimpangan pendapatan dan kekayaan yang semakin melebar dapat memicu ketidakstabilan sosial dan ekonomi (Kompasiana.com, 23 Januari 2025).
- Disrupsi Teknologi: Meskipun menjadi pendorong, kemajuan teknologi seperti AI juga berpotensi menyebabkan hilangnya pekerjaan akibat otomatisasi, yang dapat mengurangi pendapatan masyarakat (Kompasiana.com, 7 Januari 2025).
Proyeksi Ekonomi Indonesia hingga 2030
Indonesia diproyeksikan memiliki prospek ekonomi yang positif menuju tahun 2030, dengan potensi menjadi salah satu kekuatan ekonomi signifikan di kancah global.
- Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan: Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat hingga tahun 2030 (Kontan.co.id, 22 Januari 2025). Beberapa sumber bahkan optimis Indonesia dapat masuk ke dalam 10 besar kekuatan ekonomi dunia pada 2030 (Kementerian Pekerjaan Umum, 3 Februari 2025). Viva.co.id (16 Februari 2024) memperkirakan PDB Indonesia mencapai $6,80 triliun pada tahun 2030. Sementara itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, target pertumbuhan ekonomi untuk periode 2025-2029 berada di rentang 5,6-6,1% (CNBC Indonesia, 27 Desember 2023).
- Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia:
- Ekonomi Digital: Potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai Rp5.800 triliun pada tahun 2030, didorong oleh bonus demografi, tingginya penetrasi ponsel dan pengguna internet, serta berkembangnya pembayaran digital (Menpan.go.id, 1 Agustus 2024).
- Konsumsi Domestik dan Investasi: Pertumbuhan ekonomi nasional akan banyak bertumpu pada kekuatan konsumsi domestik dan peningkatan investasi (Kontan.co.id, 22 Januari 2025).
- Bonus Demografi dan Sumber Daya Manusia: Indonesia akan menikmati puncak bonus demografi sekitar tahun 2030, dengan mayoritas penduduk berada di usia produktif. Peran generasi muda menjadi kunci (Menpan.go.id, 1 Agustus 2024; Radar Jogja, 26 Februari 2025).
- Sumber Daya Alam: Kekayaan sumber daya alam Indonesia terus menjadi modal penting bagi perekonomian (Viva.co.id, 22 September 2024).
- Tantangan Ekonomi Indonesia:
- Dampak Dinamika Global: Tantangan global seperti ketidakpastian geopolitik, suku bunga tinggi, dan volatilitas keuangan global tetap akan mempengaruhi perekonomian Indonesia (Kontan.co.id, 22 Januari 2025).
- Ketimpangan Ekonomi: Salah satu tantangan terbesar adalah mengatasi ketimpangan ekonomi antar wilayah dan antar kelompok pendapatan (Radar Jogja, 26 Februari 2025).
- Ketergantungan pada Sumber Daya Alam: Perlunya mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas sumber daya alam mentah dan meningkatkan nilai tambah industri pengolahan (Radar Jogja, 26 Februari 2025).
- Perubahan Iklim: Dampak perubahan iklim terhadap sektor-sektor vital seperti pertanian dan kelautan menjadi ancaman yang perlu dimitigasi (Radar Jogja, 26 Februari 2025).
- Tantangan Ekonomi Digital: Meskipun potensinya besar, pengembangan ekonomi digital di Indonesia masih menghadapi tantangan seperti kesenjangan infrastruktur (terutama di daerah terpencil), kebutuhan peningkatan keterampilan dan literasi digital, isu keamanan data, serta perlunya regulasi yang konsisten dan adaptif (Privy.id, 28 Agustus 2024; UNJ.ac.id, Desember 2023).
Secara keseluruhan, baik ekonomi global maupun Indonesia akan melalui periode transformasi signifikan hingga tahun 2030. Adaptasi terhadap perubahan teknologi, pengelolaan risiko global, upaya pemerataan pembangunan, dan investasi dalam sumber daya manusia akan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment