Mengapa teori harus berasumsi

 Teori dan Asumsinya Pada dasarnya, asumsi teori adalah serangkaian kondisi, prinsip, atau keyakinan yang diterima sebagai kebenaran tanpa perlu dibuktikan dalam konteks teori tersebut. Asumsi berfungsi sebagai fondasi atau titik awal yang memungkinkan seorang ilmuwan atau pemikir untuk membangun argumen, model, atau penjelasan yang lebih kompleks. Tidak ada teori yang bisa mencakup seluruh kompleksitas dunia nyata, oleh karena itu asumsi diperlukan untuk menyederhanakannya. Mengapa Teori Membutuhkan Asumsi? Asumsi memiliki beberapa fungsi krusial dalam pembentukan dan penerapan teori: Menyederhanakan Realitas: Dunia nyata sangat kompleks. Asumsi membantu menyederhanakan kondisi yang ada sehingga fenomena dapat dipelajari secara lebih terfokus. Contohnya, dalam fisika, kita sering mengasumsikan "permukaan licin sempurna" untuk mengabaikan faktor gesekan yang rumit. Menentukan Batasan (Skop) Teori: Asumsi secara efektif menetapkan dalam kondisi apa sebuah teori berlaku. J...

Paradigma menurut Jonathan H. Turner

 Penjelasan mengenai jenis paradigma penelitian seringkali dikaitkan dengan beberapa tokoh kunci yang telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk pemahaman kita tentang metodologi ilmiah dan filsafat ilmu. Mari kita ulas beberapa di antaranya:

5. Jonathan H. Turner

Jonathan Turner adalah seorang teoritikus sosiologi yang fokus pada pengembangan teori sosiologi. Meskipun ia tidak secara langsung membahas "paradigma penelitian" dalam pengertian ontologis/epistemologis seperti Guba & Lincoln, karyanya berpusat pada paradigma teoretis dalam sosiologi.

Turner mengidentifikasi tiga paradigma utama dalam sosiologi, yang ia sebut sebagai "metateori" atau "aliran pemikiran" yang mendasari berbagai teori sosiologi:

  • Paradigma Fakta Sosial (Social Facts Paradigm):

    • Dipengaruhi oleh Émile Durkheim. Memandang masyarakat sebagai entitas yang memiliki keberadaan di luar individu dan memaksakan diri pada individu.
    • Fokus pada struktur sosial, norma, nilai, dan institusi yang membentuk perilaku individu.
    • Teori-teori di bawah paradigma ini meliputi fungsionalisme struktural, teori konflik makro, dan teori sistem.
  • Paradigma Definisi Sosial (Social Definition Paradigm):

    • Dipengaruhi oleh Max Weber dan tradisi interaksionisme simbolik. Memandang realitas sosial sebagai hasil dari makna dan interpretasi yang diberikan individu melalui interaksi.
    • Fokus pada interaksi mikro, simbol, bahasa, dan bagaimana individu mengkonstruksi realitas mereka.
    • Teori-teori di bawah paradigma ini meliputi interaksionisme simbolik, fenomenologi, dan etnometodologi.
  • Paradigma Perilaku Sosial (Social Behavior Paradigm):

    • Dipengaruhi oleh B.F. Skinner dan behaviorisme. Memandang perilaku manusia sebagai respons terhadap rangsangan dari lingkungan, dengan penekanan pada imbalan dan hukuman.
    • Fokus pada perilaku yang dapat diamati dan hubungan stimulus-respons.
    • Teori-teori di bawah paradigma ini meliputi teori pertukaran sosial dan teori pilihan rasional (dalam beberapa aspek).

Penting untuk dicatat bahwa paradigma yang dikemukakan Turner lebih bersifat substantif (tentang isi atau fokus studi sosiologi) dibandingkan dengan paradigma metodologis-filosofis (ontologi, epistemologi) yang dijelaskan oleh Guba & Lincoln atau Creswell. Namun, pilihan paradigma teoretis ini tentu akan memengaruhi jenis pertanyaan penelitian yang diajukan dan, secara implisit, pendekatan metodologis yang dianggap paling cocok.


Singkatnya, meskipun konsep "paradigma" berakar pada Thomas Kuhn, penerapannya dan kategorisasinya dalam penelitian sosial lebih banyak dikembangkan oleh Guba & Lincoln dan Creswell yang membagi menjadi positivisme, interpretivisme/konstruktivisme, kritis, dan pragmatisme. Sementara itu, tokoh seperti Bogdan & Biklen lebih fokus pada nuansa konstruktivisme dalam penelitian kualitatif, dan Turner mengklasifikasikan paradigma dalam konteks teoretis sosiologi. Memahami perbedaan perspektif ini sangat membantu dalam menempatkan dan merancang penelitian secara koheren.

Comments

Popular posts from this blog

Tabel Konversi skor/nilai TOEFL IELTS TOEP AcEPT

Apa itu populasi, sampel, dan sampling?