Mengapa teori harus berasumsi

 Teori dan Asumsinya Pada dasarnya, asumsi teori adalah serangkaian kondisi, prinsip, atau keyakinan yang diterima sebagai kebenaran tanpa perlu dibuktikan dalam konteks teori tersebut. Asumsi berfungsi sebagai fondasi atau titik awal yang memungkinkan seorang ilmuwan atau pemikir untuk membangun argumen, model, atau penjelasan yang lebih kompleks. Tidak ada teori yang bisa mencakup seluruh kompleksitas dunia nyata, oleh karena itu asumsi diperlukan untuk menyederhanakannya. Mengapa Teori Membutuhkan Asumsi? Asumsi memiliki beberapa fungsi krusial dalam pembentukan dan penerapan teori: Menyederhanakan Realitas: Dunia nyata sangat kompleks. Asumsi membantu menyederhanakan kondisi yang ada sehingga fenomena dapat dipelajari secara lebih terfokus. Contohnya, dalam fisika, kita sering mengasumsikan "permukaan licin sempurna" untuk mengabaikan faktor gesekan yang rumit. Menentukan Batasan (Skop) Teori: Asumsi secara efektif menetapkan dalam kondisi apa sebuah teori berlaku. J...

Paradigma menurut Robert Bogdan & Sari Knopp Biklen

 Penjelasan mengenai jenis paradigma penelitian seringkali dikaitkan dengan beberapa tokoh kunci yang telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk pemahaman kita tentang metodologi ilmiah dan filsafat ilmu. Mari kita ulas beberapa di antaranya:

4. Robert Bogdan & Sari Knopp Biklen

Bogdan dan Biklen adalah tokoh penting dalam penelitian kualitatif. Meskipun mereka tidak secara eksplisit mengemukakan daftar paradigma yang selengkap Guba dan Lincoln, mereka berargumen bahwa penelitian kualitatif pada dasarnya berlandaskan pada paradigma konstruktivisme.

Menurut mereka, paradigma adalah "kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian." Mereka memandang:

  • Realitas Konstruksi Sosial: Penelitian kualitatif bertujuan untuk menganalisis "tindakan yang bermakna secara sosial" melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial.
  • Pemahaman Subjektif: Fokus pada bagaimana individu menciptakan, memelihara, dan mengelola dunia sosial mereka, mengakui bahwa setiap individu memiliki pengalaman dan konstruksi realitas yang unik.
  • Penafsiran: Penelitian kualitatif berupaya memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara dunia sosial mereka.

Mereka menekankan bahwa dalam paradigma konstruktivisme, setiap cara individu memandang dunia adalah valid dan perlu dihargai.

Comments

Popular posts from this blog

Tabel Konversi skor/nilai TOEFL IELTS TOEP AcEPT

Apa itu populasi, sampel, dan sampling?