Pendekatan Problem Solving Secara Menyeluruh

  Pendekatan Problem Solving Secara Menyeluruh 🔹 A. Pendekatan Kognitif & Psikologis Digunakan dalam pendidikan dan pengembangan individu. Metakognisi Refleksi atas cara berpikir sendiri. Contoh: Menyadari bahwa pendekatan yang digunakan tidak efektif, lalu menggantinya. Analisis Masalah Terdefinisi dan Tidak Terdefinisi Well-defined : Tujuan dan langkah jelas. Ill-defined : Tujuan kabur, solusi tidak tunggal. Model IDEAL Identify masalah → Define → Explore solusi → Act → Look back dan evaluasi. Problem-Based Learning (PBL) Belajar dimulai dari masalah nyata, bukan teori. Cocok untuk pendidikan berbasis proyek. 🔹 B. Pendekatan Logis & Analitis Digunakan dalam matematika, teknik, dan ilmu komputer. Berpikir Komputasional Dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, algoritma. Algoritma dan Flowchart Menyusun langkah-langkah logis dalam bentuk diagram alur. Model Matematika Mengubah masalah nyata menjadi persamaan atau fungsi. Simulasi dan Pemodelan Menciptakan model digit...

Paradigma menurut Egon GUba & Yvona Lincoln

Paradigma menurut Egon GUba & Yvona Lincoln

Penjelasan mengenai jenis paradigma penelitian seringkali dikaitkan dengan beberapa tokoh kunci yang telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk pemahaman kita tentang metodologi ilmiah dan filsafat ilmu. Mari kita ulas beberapa di antaranya:


2. Egon G. Guba & Yvonna S. Lincoln

Guba dan Lincoln adalah tokoh kunci dalam pengembangan penelitian kualitatif dan merupakan salah satu yang paling sering dirujuk ketika membahas paradigma penelitian, terutama di luar ranah positivisme. Mereka secara jelas mengidentifikasi dan membedakan paradigma berdasarkan pertanyaan ontologis, epistemologis, metodologis, dan aksiologis.

Mereka mengemukakan setidaknya empat paradigma utama:

  • Positivisme (Post-Positivisme):

    • Ontologi: Realitas objektif, tunggal, dapat ditemukan.
    • Epistemologi: Peneliti menjaga jarak, objektif, bebas nilai. Pengetahuan ditemukan melalui verifikasi hipotesis.
    • Metodologi: Kuantitatif (eksperimen, survei), untuk menguji teori dan menggeneralisasi.
    • Aksiologi: Bebas nilai.
  • Konstruktivisme (Interpretivisme):

    • Ontologi: Realitas dikonstruksi secara sosial, ganda, dan subjektif.
    • Epistemologi: Pengetahuan diciptakan bersama melalui interaksi antara peneliti dan partisipan. Peneliti terlibat secara interaktif.
    • Metodologi: Kualitatif (wawancara mendalam, observasi), untuk memahami makna dan interpretasi.
    • Aksiologi: Nilai-nilai peneliti dan partisipan diakui sebagai bagian dari proses.
  • Teori Kritis:

    • Ontologi: Realitas dibentuk oleh kekuatan sejarah, sosial, politik, ekonomi, dan budaya; ada struktur kekuasaan dan ketidakadilan yang tersembunyi.
    • Epistemologi: Pengetahuan adalah hasil refleksi kritis terhadap struktur kekuasaan, bertujuan untuk emansipasi dan perubahan.
    • Metodologi: Gabungan kualitatif dan kuantitatif, fokus pada kritik, aksi-penelitian, dan pemberdayaan.
    • Aksiologi: Berorientasi pada keadilan sosial, kesetaraan, dan transformasi. Peneliti adalah agen perubahan.
  • Pragmatisme:

    • Ontologi: Realitas tidak selalu tetap, fokus pada "apa yang berhasil" dalam memecahkan masalah.
    • Epistemologi: Pengetahuan bersifat praktis dan berorientasi pada tindakan.
    • Metodologi: Campuran metode (mixed methods), memilih pendekatan yang paling sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian.
    • Aksiologi: Berorientasi pada konsekuensi praktis dan solusi.


Comments

Popular posts from this blog

Tabel Konversi skor/nilai TOEFL IELTS TOEP AcEPT

Apa itu populasi, sampel, dan sampling?

Download GRATIS SPSS 17