Posts

Mengapa teori harus berasumsi

 Teori dan Asumsinya Pada dasarnya, asumsi teori adalah serangkaian kondisi, prinsip, atau keyakinan yang diterima sebagai kebenaran tanpa perlu dibuktikan dalam konteks teori tersebut. Asumsi berfungsi sebagai fondasi atau titik awal yang memungkinkan seorang ilmuwan atau pemikir untuk membangun argumen, model, atau penjelasan yang lebih kompleks. Tidak ada teori yang bisa mencakup seluruh kompleksitas dunia nyata, oleh karena itu asumsi diperlukan untuk menyederhanakannya. Mengapa Teori Membutuhkan Asumsi? Asumsi memiliki beberapa fungsi krusial dalam pembentukan dan penerapan teori: Menyederhanakan Realitas: Dunia nyata sangat kompleks. Asumsi membantu menyederhanakan kondisi yang ada sehingga fenomena dapat dipelajari secara lebih terfokus. Contohnya, dalam fisika, kita sering mengasumsikan "permukaan licin sempurna" untuk mengabaikan faktor gesekan yang rumit. Menentukan Batasan (Skop) Teori: Asumsi secara efektif menetapkan dalam kondisi apa sebuah teori berlaku. J...

ESENSI BOM , behavioral operation management

 Esensi Behavioral Operations Management : Memanusiakan Manajemen Operasi Behavioral Operations Management (BOM) atau Manajemen Operasi Perilaku pada intinya adalah sebuah pendekatan yang memasukkan elemen fundamental yang seringkali terabaikan dalam model-model tradisional: manusia . Esensinya terletak pada pemahaman bahwa keputusan dan kinerja dalam sebuah sistem operasi tidak semata-mata ditentukan oleh proses, model matematis, dan teknologi yang optimal, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh perilaku, emosi, dan bias kognitif dari individu yang menjalankannya. Secara sederhana, BOM menjawab pertanyaan: "Mengapa rencana operasi yang di atas kertas tampak sempurna, seringkali gagal atau tidak mencapai hasil maksimal dalam praktiknya?" Jawabannya, menurut BOM, ada pada faktor "manusia". Pendekatan ini merupakan jembatan yang menghubungkan ilmu manajemen operasi yang sangat kuantitatif dan analitis dengan ilmu-ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi, dan ekonomi ...

Paradigma menurut Jonathan H. Turner

 Penjelasan mengenai jenis paradigma penelitian seringkali dikaitkan dengan beberapa tokoh kunci yang telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk pemahaman kita tentang metodologi ilmiah dan filsafat ilmu. Mari kita ulas beberapa di antaranya: 5. Jonathan H. Turner Jonathan Turner adalah seorang teoritikus sosiologi yang fokus pada pengembangan teori sosiologi. Meskipun ia tidak secara langsung membahas "paradigma penelitian" dalam pengertian ontologis/epistemologis seperti Guba & Lincoln, karyanya berpusat pada paradigma teoretis dalam sosiologi. Turner mengidentifikasi tiga paradigma utama dalam sosiologi, yang ia sebut sebagai "metateori" atau "aliran pemikiran" yang mendasari berbagai teori sosiologi: Paradigma Fakta Sosial (Social Facts Paradigm): Dipengaruhi oleh Émile Durkheim. Memandang masyarakat sebagai entitas yang memiliki keberadaan di luar individu dan memaksakan diri pada individu. Fokus pada struktur sosial, norma, nilai, da...

Paradigma menurut Robert Bogdan & Sari Knopp Biklen

 Penjelasan mengenai jenis paradigma penelitian seringkali dikaitkan dengan beberapa tokoh kunci yang telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk pemahaman kita tentang metodologi ilmiah dan filsafat ilmu. Mari kita ulas beberapa di antaranya: 4. Robert Bogdan & Sari Knopp Biklen Bogdan dan Biklen adalah tokoh penting dalam penelitian kualitatif. Meskipun mereka tidak secara eksplisit mengemukakan daftar paradigma yang selengkap Guba dan Lincoln, mereka berargumen bahwa penelitian kualitatif pada dasarnya berlandaskan pada paradigma konstruktivisme . Menurut mereka, paradigma adalah "kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian." Mereka memandang: Realitas Konstruksi Sosial: Penelitian kualitatif bertujuan untuk menganalisis "tindakan yang bermakna secara sosial" melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial. Pemahaman Subjektif: Fokus pada bagaima...

Paradigma menurut John Creswell

Penjelasan mengenai jenis paradigma penelitian seringkali dikaitkan dengan beberapa tokoh kunci yang telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk pemahaman kita tentang metodologi ilmiah dan filsafat ilmu. Mari kita ulas beberapa di antaranya:. 3. John W. Creswell Creswell, seorang metodologis penelitian terkemuka, terutama di bidang penelitian metode campuran (mixed methods), seringkali menguraikan paradigma (atau "worldviews" seperti yang kadang ia sebut) yang mendasari penelitian. Ia mengidentifikasi empat paradigma utama yang selaras dengan Guba dan Lincoln, namun dengan penekanan yang sedikit berbeda: Post-Positivisme: Mirip dengan penjelasan Guba dan Lincoln. Percaya pada realitas objektif yang dapat dipahami, tetapi mengakui keterbatasan manusia dalam memahami kebenaran absolut. Mendorong determinisme, reduksionisme, verifikasi teori, dan observasi empiris. Konstruktivisme Sosial: Mirip dengan interpretivisme/konstruktivisme. Fokus pada pemahaman yang di...

Paradigma menurut Egon GUba & Yvona Lincoln

Paradigma menurut Egon GUba & Yvona Lincoln Penjelasan mengenai jenis paradigma penelitian seringkali dikaitkan dengan beberapa tokoh kunci yang telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk pemahaman kita tentang metodologi ilmiah dan filsafat ilmu. Mari kita ulas beberapa di antaranya: 2. Egon G. Guba & Yvonna S. Lincoln Guba dan Lincoln adalah tokoh kunci dalam pengembangan penelitian kualitatif dan merupakan salah satu yang paling sering dirujuk ketika membahas paradigma penelitian, terutama di luar ranah positivisme. Mereka secara jelas mengidentifikasi dan membedakan paradigma berdasarkan pertanyaan ontologis, epistemologis, metodologis, dan aksiologis. Mereka mengemukakan setidaknya empat paradigma utama: Positivisme (Post-Positivisme): Ontologi: Realitas objektif, tunggal, dapat ditemukan. Epistemologi: Peneliti menjaga jarak, objektif, bebas nilai. Pengetahuan ditemukan melalui verifikasi hipotesis. Metodologi: Kuantitatif (eksperimen, survei), untuk mengu...

Paradigma versi Thomas S. Kuhn 1962

Sejarah awal Paradigma Penelitian  Penjelasan mengenai jenis paradigma penelitian seringkali dikaitkan dengan beberapa tokoh kunci yang telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk pemahaman kita tentang metodologi ilmiah dan filsafat ilmu. Mari kita ulas beberapa di antaranya: 1. Thomas S. Kuhn (1922-1996) Kuhn adalah seorang fisikawan dan filsuf ilmu yang terkenal dengan bukunya "The Structure of Scientific Revolutions" (1962). Ia memperkenalkan konsep paradigma sebagai "matriks disipliner" atau "cara pandang dunia" (worldview) yang digunakan oleh komunitas ilmiah tertentu. Menurut Kuhn, paradigma adalah: Konsensus Bersama: Sebuah kumpulan keyakinan, nilai, teknik, dan asumsi yang diterima secara luas oleh suatu komunitas ilmiah pada suatu waktu tertentu. Panduan Penelitian Normal: Paradigma memandu ilmuwan dalam melakukan "ilmu normal" (normal science), yaitu pemecahan masalah dan elaborasi detail dalam kerangka paradigma yang ada. ...