Mengapa teori harus berasumsi

 Teori dan Asumsinya Pada dasarnya, asumsi teori adalah serangkaian kondisi, prinsip, atau keyakinan yang diterima sebagai kebenaran tanpa perlu dibuktikan dalam konteks teori tersebut. Asumsi berfungsi sebagai fondasi atau titik awal yang memungkinkan seorang ilmuwan atau pemikir untuk membangun argumen, model, atau penjelasan yang lebih kompleks. Tidak ada teori yang bisa mencakup seluruh kompleksitas dunia nyata, oleh karena itu asumsi diperlukan untuk menyederhanakannya. Mengapa Teori Membutuhkan Asumsi? Asumsi memiliki beberapa fungsi krusial dalam pembentukan dan penerapan teori: Menyederhanakan Realitas: Dunia nyata sangat kompleks. Asumsi membantu menyederhanakan kondisi yang ada sehingga fenomena dapat dipelajari secara lebih terfokus. Contohnya, dalam fisika, kita sering mengasumsikan "permukaan licin sempurna" untuk mengabaikan faktor gesekan yang rumit. Menentukan Batasan (Skop) Teori: Asumsi secara efektif menetapkan dalam kondisi apa sebuah teori berlaku. J...

Cara Memilih Judul Skripsi Manajem

Cara memilih Judul Skripsi 

Memilih judul skripsi manajemen memang bisa jadi tantangan tersendiri. Proses ini penting karena judul akan mengarahkan seluruh penelitian Anda. Berikut adalah 7 cara atau tips untuk membantu Anda memilih judul skripsi manajemen:

  1. Mulai dari Minat dan Bidang Spesialisasi:

    • Pikirkan mata kuliah atau topik dalam manajemen yang paling Anda sukai atau kuasai. Apakah itu Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), Pemasaran, Keuangan, Operasional, Strategis, atau Kewirausahaan? Memilih topik yang Anda minati akan membuat proses pengerjaan skripsi lebih menyenangkan dan memotivasi Anda.
    • Contoh: Jika Anda tertarik dengan pengembangan karyawan, Anda bisa fokus pada topik seputar pelatihan, manajemen talenta, atau kepuasan kerja di bidang SDM.
  2. Identifikasi Masalah Aktual atau Fenomena Menarik:

    • Perhatikan isu-isu terkini di dunia bisnis dan manajemen. Apa tantangan yang sedang dihadapi perusahaan? Apa tren baru yang muncul? Judul yang relevan dengan kondisi saat ini seringkali lebih menarik dan memiliki urgensi.
    • Anda bisa mencari inspirasi dari berita bisnis, jurnal ilmiah terbaru, diskusi dengan praktisi, atau pengamatan di lingkungan sekitar.
    • Contoh: Dampak kerja jarak jauh (remote work) terhadap produktivitas tim, strategi pemasaran digital untuk UMKM di era pasca-pandemi, penerapan green finance di perbankan Indonesia.
  3. Lakukan Studi Literatur Awal (Preliminary Research):

    • Bacalah skripsi-skripsi sebelumnya, jurnal ilmiah, artikel, atau buku terkait bidang yang Anda minati. Ini membantu Anda memahami apa saja yang sudah diteliti, metode apa yang biasa digunakan, dan menemukan celah penelitian (research gap) yang bisa Anda isi.
    • Perpustakaan kampus dan database jurnal online (seperti Google Scholar, Emerald Insight, ProQuest) adalah sumber yang bagus.
  4. Pertimbangkan Ketersediaan Data dan Sumber Daya:

    • Pikirkan secara realistis: Apakah data yang Anda butuhkan untuk judul tersebut mudah diakses? Apakah Anda memerlukan data primer (survei, wawancara) atau data sekunder (laporan keuangan perusahaan, data BPS, data pasar modal)?
    • Pastikan Anda memiliki waktu, kemampuan, dan sumber daya (misalnya, biaya jika perlu survei luas) untuk mengumpulkan dan menganalisis data tersebut. Jangan memilih judul yang datanya mustahil didapatkan.
  5. Konsultasikan dengan Dosen Pembimbing atau Dosen Lain:

    • Diskusikan ide-ide awal Anda dengan dosen pembimbing atau dosen yang memiliki keahlian di bidang yang Anda minati. Mereka dapat memberikan masukan berharga mengenai kelayakan topik, ruang lingkup yang sesuai, potensi masalah, dan arah penelitian.
    • Dosen seringkali memiliki wawasan tentang topik-topik yang sedang relevan atau memiliki data yang mungkin bisa diakses.
  6. Persempit Ruang Lingkup Topik:

    • Judul yang terlalu luas akan sulit untuk diteliti secara mendalam. Setelah menemukan area umum yang diminati, persempit fokusnya. Tentukan variabel spesifik yang ingin Anda teliti, objek penelitian (misalnya, jenis industri, skala perusahaan), dan konteksnya (misalnya, lokasi geografis, periode waktu).
    • Contoh: Dari "Pemasaran Digital", persempit menjadi "Pengaruh Influencer Marketing di Instagram terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik pada Mahasiswi di Kota X".
  7. Pikirkan Manfaat dan Kontribusi Penelitian:

    • Idealnya, skripsi Anda tidak hanya memenuhi syarat kelulusan, tetapi juga memberikan manfaat, baik secara teoritis (menambah pemahaman dalam ilmu manajemen) maupun praktis (memberikan solusi atau rekomendasi bagi perusahaan atau pembuat kebijakan). Memikirkan potensi kontribusi ini bisa membantu memantapkan pilihan judul.

Semoga 7 cara ini membantu Anda dalam proses menemukan judul skripsi manajemen yang tepat! Selamat memulai!

Comments

Popular posts from this blog

Tabel Konversi skor/nilai TOEFL IELTS TOEP AcEPT

Apa itu populasi, sampel, dan sampling?