Posts

Showing posts from April, 2015

Mengapa teori harus berasumsi

 Teori dan Asumsinya Pada dasarnya, asumsi teori adalah serangkaian kondisi, prinsip, atau keyakinan yang diterima sebagai kebenaran tanpa perlu dibuktikan dalam konteks teori tersebut. Asumsi berfungsi sebagai fondasi atau titik awal yang memungkinkan seorang ilmuwan atau pemikir untuk membangun argumen, model, atau penjelasan yang lebih kompleks. Tidak ada teori yang bisa mencakup seluruh kompleksitas dunia nyata, oleh karena itu asumsi diperlukan untuk menyederhanakannya. Mengapa Teori Membutuhkan Asumsi? Asumsi memiliki beberapa fungsi krusial dalam pembentukan dan penerapan teori: Menyederhanakan Realitas: Dunia nyata sangat kompleks. Asumsi membantu menyederhanakan kondisi yang ada sehingga fenomena dapat dipelajari secara lebih terfokus. Contohnya, dalam fisika, kita sering mengasumsikan "permukaan licin sempurna" untuk mengabaikan faktor gesekan yang rumit. Menentukan Batasan (Skop) Teori: Asumsi secara efektif menetapkan dalam kondisi apa sebuah teori berlaku. J...

Teknik Anyam Sampah Plastik Sachet

Image
Terdapat tiga tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan sebuah produk hasil seni kriya anyaman sampah plastik. Ketiga tahapan dimaksud disebutkan dan dijabarkan sebagai berikut: 1.       Tahap penyiapan Tujuan dari tahap penyiapan adalah mendapatkan bahan baku utama yang berkualitas tinggi, baik dari segi teknis penganyaman maupun dari segi keamanan dan kesehatan setelah menjadi produk jadi. Tahap ini bisa bervariasi antarpengrajin, namun bisa diringkas aktifitasnya menjadi seperti di bawah ini: ·          Pertama, sampah plastik sachet –selanjutnya disebut SPS- dipisahkan dari sampah lainnya. ·          Kedua, siapkan ember dan air pembersihnya yang berupa campuran antara air dengan deterjen atau cairan pembersih. ·          Ketiga, SPS dibersihkan dengan air pembersih saat itu juga sebagaimana proses mencuci pakaian s...

Kata Bijak tentang KEGAGALAN

Image
Alhamdulillaah GAGAL Terkadang, hanya kegagalan yang melembutkan hati. Kegagalan juga mengajari kita untuk mengerti manusia. Kegagalan juga mengajari kita untuk jangan sombong hanya karena rencana. Sebab, mungkin hanya dengan kegagalan saja kita bisa selamat dari keberhasilan prematur yang akan berakhir dengan kecacatan nantinya. Lebih penting lagi, mungkin bersama kegagalan itu, semua hak orang-orang dekat kita justru akan terjamin pemenuhannya. Seharusnya manusia yak in bahwa apa yang Allah Pilihkan mulai dari apa, siapa, kapan, kenapa dan bagaimana semua itu diberikan untuk dirinya, adalah yang terbaik baginya. Ujian keyakinan ini akan terus datang dalam varian yang kita bisa tidak percaya bahwa itulah ujiannya. Mungkin saja ketinggian isi doa di masa lalu telah mendatangkan ujian yang tidak kalah tingginya di masa kini.

Lombanya di UI yang menang UGM

Image
UGM vs UI atau UI vs UGM UI vs UGM Alasan: galau destinasi kampus S3 Isi: tentang kompetisi dua kampus "pure" Bukan bermaksud mengerdilkan kampus-kampus selain dua yang disebut di judul, tulisan ini sekedar refleksi kebimbangan dalam memilih destinasi kuliah S3 selanjutnya-buat saya. Saya kira setiap orang berhak memenangkan atau mengalahkan salah satu, dua, atau lebih kampus karena minatnya memang nggak ke sana. Tapi yang ini beda, selain tingkat kesulitan ujian masuk, besarnya biaya, jarak kampus dengan domisili dan kantor, kualitas objektif (akreditasi)dan subjektif (informasi alumni)... tentu nilai jual gelar S3 dari kedua kampus di atas, jadi pertimbangan. Kali ini, saya kira UGM lah yang menang, karena lomba yang diselenggarakan UI dijuarai mahasiswa FEB UGM. Menjuarai dalam kondisi tandang (minjem istilah bola) tentu lebih keren karena privilege itu ada-yaitu hak khusus yg tidak dimiliki orang lain. Eksis beneran tau. Saya sudah rasakan sendiri ket...