Mengapa teori harus berasumsi

 Teori dan Asumsinya Pada dasarnya, asumsi teori adalah serangkaian kondisi, prinsip, atau keyakinan yang diterima sebagai kebenaran tanpa perlu dibuktikan dalam konteks teori tersebut. Asumsi berfungsi sebagai fondasi atau titik awal yang memungkinkan seorang ilmuwan atau pemikir untuk membangun argumen, model, atau penjelasan yang lebih kompleks. Tidak ada teori yang bisa mencakup seluruh kompleksitas dunia nyata, oleh karena itu asumsi diperlukan untuk menyederhanakannya. Mengapa Teori Membutuhkan Asumsi? Asumsi memiliki beberapa fungsi krusial dalam pembentukan dan penerapan teori: Menyederhanakan Realitas: Dunia nyata sangat kompleks. Asumsi membantu menyederhanakan kondisi yang ada sehingga fenomena dapat dipelajari secara lebih terfokus. Contohnya, dalam fisika, kita sering mengasumsikan "permukaan licin sempurna" untuk mengabaikan faktor gesekan yang rumit. Menentukan Batasan (Skop) Teori: Asumsi secara efektif menetapkan dalam kondisi apa sebuah teori berlaku. J...

JAGA KEPERAWANAN



JAGA KEPERAWANANMU, WAHAI TEMAN, ADIK, DAN SAUDARI PEREMPUANKU.






"BERAT AMAT JADI SUAMI" karena apa???
Bukan karena harus berusaha keras menjadi baik, tapi harus memilih wanita yang bersedia menjadi Ibu yang baik untuk anak-anak kita (bukan anak-anak orang), memilih wanita yang siap patuh kepada kita( bukan ortunya bahkan), dan memilih wanita yang mau mendampingi kita mencapai cita-cita membahagiakn keluarga tanggung jawab kita, di dunia dan akhirat (termasuk keluarga istri).

Tepat dan tak terbantahkan, sebagaimana peran Hawa disebabkan permohonan Adam kepada Yang Maha Penyayang, untuk membuatkan untuknya, darinya, seorang pendamping bernama perempuan berstatus wanita. Bukan wanita yang berfikiran dirinya masih cewek, abg, gadis, atau remaji.

Lebih baik menikahi janda terhormat yang dengan BANGGA MENYERAHKAN KEPERAWANANNYA kepada mantan suaminya, daripada menikahi cewek cantik yang sudah "janda" karena pacarnya. Ingat, semua jenis laki2 (sholeh, bejat, pinter, bodo, kaya, miskin, lembut, kasar, dsb) yang mencari calon Ibu untuk anak2nya, selalu berharap -supaya saya tidak bilang menuntut- mendapat keperawanan seorang gadis yang dipilihnya menjadi istri.
Jika Anda perempuan, Boleh saja Anda merasa bahwa saya tidak adil, tapi DETIK ini juga, tanyalah Bapak Anda sendiri, apakah rela menikahi Ibu Anda jika ternyata Ibu Anda memberikan keperawanannya bukan kepada Bapak Anda, melainkan kepada mantan pacarnya. Apakah Anda tega, bersekongkol dengan Ibu mengakali pria yang setiap hari harus bertaruh nyawa untuk menghidupi Anda.



Muhammad SAW, ditakdirkan untuk mencontohkan manusia memilih kehormatan, walaupun mahkota kehormatan itu sudah dimiliki mantan suami dari istrinya. Bagi And para wanita, Anda bisa mencontoh dari 9 istri Muhammad SAW untuk layak mendapat suami yang baik. Jika Anda janda, bisa mencontoh Khadijah yang penuh cinta, pengayoman, perlindungan, kepada kemudaan suaminya. Jika Anda perawan, Anda bisa mencontoh Aisyah yang disukai Nabi karena enerjiknya, kecerdasannya, kebeliaannya, namun tetap terbalut anggun dan hormat kepada Nabi SAW. Jika Anda Yahudi atau Nasrani, Anda bisa mencontoh sofia yang pada akhirnya masuk Islam setelah merasakan keindahan tuntutan perilaku Islam, dari suami ke istrinya.

SARAN BACA: Pikirkan perasaan orang lain, jangan diri sendiri.




















Comments

Popular posts from this blog

Tabel Konversi skor/nilai TOEFL IELTS TOEP AcEPT

Apa itu populasi, sampel, dan sampling?