STOP DEVIDE ET IMPERA (bener gak nih nulisnya??)

Saya tau informasi itu memihak, saya juga merasa ada yang tidak beres dalam negara ini, saya tau bahwa indikator ekonomi mgkn kemunculannya sdh mirip dgn cara ditulisnya sejarah, tapi keyakinan saya yg dibalut optimisme, yang muncul dari pembelajaran sejarah bangsa ini, tetap ada. Mungkin banyak yang tidak mau belajar dari sejarah, tapi kita kan tetap MAU. Yaiya, sejarah memang tidak ditakhrij ahli hadist yg kritis terhadap perawi, tp masa iya sejarah salah semua. Bahwa bonus... demografi kita, semangat pencapaian kita, kejayaan masa lalu bangsa ini yg menguasai ASEAN plus bagian utara Australia, banyaknya orang2 jenius negri ini, masih tetap KAYA RAYA nya alam kita, seharusnya membuat kita tetap merasa bangga dengan Indonesia. Toh kita tdk berharap juga tetep aja, makan, main, eek, belajar, tidur, semuanya di Indonesia. Jangan bandingkan Indonesia dengan Amerika, asal tau aja ya...umur kita belum se embah2 mereka dalam membangun peradaban pemerintahan modern. Selisih kemerdekaan Indonesia dengan Amerika itu 231 tahun lho. Kalo mau di apple to apple, ya bayangkan aja kalo waktu belajarnya sama. SANGAT MUNGKIN KITA LEBIH MAJU DARI AMERIKA. Sekarang aja..dalam beberapa hal kita emang lebih maju. Bahkan..bahkan ni ya. Sedemokrasi-demokrasinya amerika, diskriminasi trhadap keturunan afroamerika dan hispanik, tetap eksis kok. Ditambah lagi si Donal Bebek Trumpet, nambahi kegiatan teroris amerika ini dengan menambahkan Islam dan muslim untuk jadi objek diskriminasi. Bangsa yang membantai dan hampir saja meng genosid pribumi daratan amerika sebanyak 50-100 juta kepala, TIDAK PANTAS mengajari orang Indonesia tntang arti toleransi. Jepang yg sampe skrg menjajah Indonesia, Amerika yg takut hegemoninya berkurang, China yg sedang berbunga-bunga krn ingin juga menjajah Indonesia, benar2 merupakan kekuatan yang -saya kira smpai batas tertentu- bertanggung jawab dengan kondisi bangsa Indonesia sekarang. Memang iya..bangsa kita juga punya salah (tamak, korup, males,dll), tp niat busuk bangsa lain saya kira juga eksis kok. Teori dan fenomena mendukung pendapat ini.
YUUUKK.... kita stop nunjuk sesama.
Kita pikirin lah..tgg jwb kita sendiri. Banyak kok yg kita belum tunaikan.
Aneh...benci kok sama sodaranya..
Sabarlah..karena Allah juga sabar dengan kita. Berilah orang lain ksempatan belajar, tahanlah diri ketika sakit hati, dan jangan ikut2an nunjuk. Kalo celaan dibalas celaan, bukannya sama-sama tercela ya.
JANGAN SEBAR KEBENCIAN, apalagi alasannya cara berpakaian. Belajar dari sejarah, bagaimana bangsa koloni mendevide lalu menguasai negara/bangsa lain.

Comments

Popular Posts