Cermin Hati dan Pikiran

Saudaraku...bersahabatlah dengan cermin.
Sebab cermin hanya diam dan tidak menyakiti hatimu untuk menunjukkan buruknya penampilanmu. Cermin tidak akan tertawa saat kamu menangis, pun tidak akan sakit hati saat kamu seorang yang mendapat anugrah. Pakailah baju terindah, sepatu termahal, jam tercanggih, letakkan HP terbaikmu di kantong baju di depan cermin. Cermin tetap diam tidak protes kendatipun dirinya berdebu, kusam, dan tergores. Cermin juga akan menunjukan manisnya dirimu saat kamu senyum kepadanya di saat-saat berat hidupmu. Cermin setia menemanimu saat manusia lain tidak ada. Cermin pun tidak akan lelah menunggumu setiap hari, di ruang yang kamu gunakan untuk melepas lelah.
Saat kamu diam, cermin tidak akan berjalan menemui cermin-cermin lainnya untuk menusukmu dari belakang karena dengki, memakan mentah-mentah dagingmu padahal kamu belum mati.
Jika kamu belum diberi cermin olehNya, mungkin saatnya bagimu untuk menjadi cermin bagi orang lain. Maafkanlah manusia, berikanlah lagi kesempatan, sayangilah mereka, cintailah kebaikannya, terimalah kekurangannya. Gembiralah saat mereka mendapat anugrah. Jangan! Sekali lagi jangan! Kau mewarisi sifat iri Iblis yang tidak suka Adam, apalagi merasa lebih dari orang lain yang juga mewarisi sifat Iblis berupa sombong.
Jika kamu sudah dipercaya Allah untuk mengikat "cermin". Jangan sia-siakan

Comments

Popular Posts