Sanggahan KERAS ATAS BLOGnya MAS JUANDRY
Kejujuran Orang Jepang Yang Sulit Ditiru Di Indonesia
adalah judul posting dari blogger, saudara saya, Juandry. Mungkin teman2 blogger lain juga tahu dan kagum sama mas juandry ini.nih linknya
http://juandry.blogspot.com/2010/03/kejujuran-orang-jepang-yang-sulit.html
Saya tidak berniat membagus-baguskan Indonesia dibanding negara lain, tapi kalo kita mau jujur.. TERLALU BANYAK sisi baik di pelosok Indonesia yang kita belum tahu. Terlalu sering kita berdampingan dengan keburukan yang ada di kota, sampai lupa bahwa ada kota ada juga desa. Terlalu naif bagi kita jika menganggap Indonesia yang baru merdeka secara mandiri (bukan pemberian seperti Malaysia), ketinggalan majunya dibanding Amerika yg presidennya saja sudah jebol angka 43.
Ok kembali ke perkara jujur.. Ini pengalaman pribadi saya ketika masih di Jogja, kuliah maupun sudah lulus kuliah.
SAYA KATAKAN, BAHWA KEJUJURAN ITU MASIH ADA ...BAHKAN BUKAN DI DIDESA SAJA.. TAPI INI DI KOTA SE-METROPOLIS JOGJA (INGAT BUKU IIP WIJAYANTO, 97,5%).
Ketika di jogja, saya berada di lingkungan wisma anak2 pengajian.. bercelana cingkrang, berjanggut, berjubah,,tp bukan teroris lho -terlalu banyak "sekte" dalam Islam dan bukan disini tempatnya membahas. Di wisma ini, saya dapati orang2 dengan kehidupan seolah2 Allah Menciptakan semua manusia baik, sehingga interaksi dengan orang nonkomunitas ini lebih sering merugikan mereka. Mereka lupa bahwa sikap licik dalam hidup bermasyarakat selalu ada. OK..memang ini suatu komunitas tersendiri yg ada di Indonesia. Tapi FAKTAnya ada dan semakin membanyak karena mereka mendidik generasinya untuk menapaki model kehidupan seperti mereka.
Di lingkungan universitas, kejujuran itu nampak ketika setelah lebih dari 1 tahun kelulusanku, tiba2 ada telp dari Fakultasku, pertama dia menanyakan identitas, lalu memberitahu keperluannya YAITU " tolong mas WAH, datang ke Gedung A, dan ambil sisa beasiswa yang blm diambil masnya".Padahal waktu itu saya lupa kalo masih punya jatah beasiswa, kirain sudah habis. Ketika mengambil sisa beasiswa, tanpa kusadari..Ibu2 petugas administrasi menguji kejujuranku, beliau persilahkan aku utk menceklis jumlah beasiswa yang harusnya kudapat, karena aku lupa ..mk yg kulihat adalah jenis beasiswanya..dan kemungkinan utk menceklis jenis beasiswa yg lain sangatlah besar. Tnp diperintah.. aku ceklis beasiswa punyaku aja. Si Ibu nanya 'mas yg itu kan belum diceklis', aku spontan jwb ..'punya saya yg ini kok'. Masih belum menyadari tes kejujuran itu, aku ngomong.. "kalo gak ditelp, psti saya gak tahu kalo masih punya beasiswa yg menjadi hak saya ketika mahasiswa". Jawab si Ibu"Lha gimana laghi.. wong kami bingung..ini mahasiswa kok pada gak ngambil beasiswa..do lali po yo"
Kejadian sprti itu, sangat membekas dibenakku sampe sekarang.. bahwa keinginan untuk HANYA MENDAPAT YANG MERUPAKAN HAKNYA SAJA, masih tertanam kuat di benak orang2 ini, kesempatan mengambil hak mantan mahasiswa yg sebenarnya secara prosedur kan sudah bukan mahasiswa lagi.. jadi bisa aja dianggap hangus dan dikoleksi jadi milik pribadi, ternyata tidak mereka lakukan. Dan ndilalahnya. lingkungan kos ku yg berisi orang2 cingkrang pun SANGAT MEMPENGARUHI pola pikirku tentang kehidupan setelah mati. Bahwa kita harus bersifat adil terhadap orang(tidak mengambil hak orang dgn cara bathil/salah) lain adalah keharusan bagi orang yg percaya akhirat.
Mash banyak contoh yg saya punya ..tp saya malas menuliskannya.
Kalo cuma contoh petani di Jepang yg jualan hasil pertanian, dengan menyediakan tempat uang dan barang yg dijual tanpa diawasi sih. .kayak gini mah buanyak banget di jogja. Jadi gini.. memang subyeknya beda.. yg ini mahasiswa... dulu teman2 saya sering beli roti lalu menaruh tempat untuk roti, plus untuk uang, di kos2an mahasiswa. Kesimpulannya...menaruh barang dagangan plus tempat uangnya, di suatu tempat yang sengaja tidak diawasi, tidak menjamin bahwa jumlah uang yang terkumpul sesuai dengan barang yg terjual. Itu juga berlaku di JEPANG. GAK jamin kalo ada tindakan menaruh barang dagangan, plus tempat uang, itu akan mendapati banyak pembeli JUJUR.
Maksud saya.. postingan kali ini, terkait erat dengan bagaimana cara kita memandang masa depan.
OKlah..kenyataan di lapangan, banyak para pejabat Indonesia yang korupsi, banyak atasan kita yang memotong honor kita tanpa hak, banyk pungli, banyak orang miskin main curang di timbangan, banyak orang kayak berpenampilan pengemis yang mengemis di jakarta.
SAYA TANYA
Negara mana yg isinya orang baik semua, negara mana yang gak ada koruptornya...
Percayalah..negara2 yg kelihatan baik di TV kita, itu karena mereka lebih bisa mengemas negaranya ketika disiarkan. Berapa banyak yg kita tidak tahu ttg ribuan bahkan jutaan keburukan mereka.
Positive thinking is a must. Why? Karena berfikir negatif yg ditunjukkan dengan menganggap negara kita selalu di bawah negara lain juga sdikitpun tidak memperbaiki negara ini.
Suporter sepakbola kita ancur2an kalo perang... di AS, pemain hoki tonjok2an di lapangan, padahal hoki bkn tinju. Di turki, kriminalitas disebabkan suporter bola yang mendarah daging juga ada...BUANYAAAK BAHKAN, menjadi semacam klan. Di Brazil, tarung antarsuporter.. argentina juga sama. Wong anggota parlemen luar negeri juga tonjok2an betulan (kalo kita belum sampe jadi to!) di ruang sidang. Jepang yg hebat teknologinya itu, ternyata tolol akidahnya... orang cerdas tapi banyak melakukan syirik yg menggelikan dari sudut pandang logika, pornografi di Jepang juga -seharusnya- bisa menutupi anggapn positif tentang orang jepang jujur2.
Comments
Post a Comment