Persaingan Bisnis Industri Pendidikan Tinggi di Banten
Kekuatan Pasar terhadap Bisnis Pendidikan Tanah Jawara:
Siapa sih pasar. Saya pakai pendekatan Ta'rif bi mitsal (definisi dengan contoh). Pasar memang berkebutuhan (needs), terkadang diartikulasi oleh mereka dengan benar, kadang juga tidak. Para pemasar menyebut kebutuhan yang dinyatakan ini dengan keinginan (wants). Puncaknya, jika didukung daya beli akan menjadi (demand). Bedakan dengan ilmu ekonomi yang membaginya menjadi permintaan efektif dan permintaan tidak efektif (ko...reksi kalo salah). Bedakan juga pasarnya.
Status tulisan, tulisan ini adalah refleksi keterusikan saya selaku pemasar yang -menurut saya- punya kepedulian terhadap keberlangsungan institusi dimana saya melakukan pengembangan diri dan juga mencari sebagian nafkah untuk hidup kecil kami. Tulisan ini juga menjadi refleksi -mungkin saja- para dosen yang latar belakang pendidikannya dicapai dengan susah payah. Susah bayar mungkin. Susah ngikuti mungkin. Susah karena dosennyaaa mungkin. Ato susah-susah yang lain.
Pasar memang kejam, pasar berusaha mengoptimalkan kepuasannya tanpa peduli dengan nasib perusahaan. Perusahaan di sisi lain, kalaupun berniat kuat untuk memuaskan pelanggannya, bisa jadi tertipu dengan loyalitas yang diberikan oleh pelanggan yang sebenarnya tidak puas. Lho kok bisa, gak puas tapi setia. Saya kasih contoh, hubungan suami istri yang langgeng alias setia tapi setiap hari keduanya merasa di neraka hidup bersama.
Bersambung...
Siapa sih pasar. Saya pakai pendekatan Ta'rif bi mitsal (definisi dengan contoh). Pasar memang berkebutuhan (needs), terkadang diartikulasi oleh mereka dengan benar, kadang juga tidak. Para pemasar menyebut kebutuhan yang dinyatakan ini dengan keinginan (wants). Puncaknya, jika didukung daya beli akan menjadi (demand). Bedakan dengan ilmu ekonomi yang membaginya menjadi permintaan efektif dan permintaan tidak efektif (ko...reksi kalo salah). Bedakan juga pasarnya.
Status tulisan, tulisan ini adalah refleksi keterusikan saya selaku pemasar yang -menurut saya- punya kepedulian terhadap keberlangsungan institusi dimana saya melakukan pengembangan diri dan juga mencari sebagian nafkah untuk hidup kecil kami. Tulisan ini juga menjadi refleksi -mungkin saja- para dosen yang latar belakang pendidikannya dicapai dengan susah payah. Susah bayar mungkin. Susah ngikuti mungkin. Susah karena dosennyaaa mungkin. Ato susah-susah yang lain.
Pasar memang kejam, pasar berusaha mengoptimalkan kepuasannya tanpa peduli dengan nasib perusahaan. Perusahaan di sisi lain, kalaupun berniat kuat untuk memuaskan pelanggannya, bisa jadi tertipu dengan loyalitas yang diberikan oleh pelanggan yang sebenarnya tidak puas. Lho kok bisa, gak puas tapi setia. Saya kasih contoh, hubungan suami istri yang langgeng alias setia tapi setiap hari keduanya merasa di neraka hidup bersama.
Bersambung...
Comments
Post a Comment